Kamis, 18 April 2013

TUGAS 2 Instalasi Rumah Sederhana

INSTALASI LISTRIK PENERANGAN RUMAH


Listrik merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia setiap hari, baik
di sekolah, pabrik, kantor maupun rumah-rumah tinggal yang mempergunakan
peralaan listrik. Berdasarkan pemakaian tenaga listrik, jenis instalasi listrik
dibedakan menjadi instalasi penerangan dan tenaga.
Menurut rida Ismu, A. (1979: 22), instalasi penerangan adalah instalasi listrik
yang memberikan tenaga listrik untuk keperluan penerangan (lampu) dan alat-alat
rumah tangga. Menurut PUIL 1987 instalasi rumah / domestik adalah instalasi
listrik dengan tegangan ke bumi 300 Volt untuk rumah tinggal, toko, ruang
kantor, hotel dan sebagainya serta digunakan untuk penerangan dan keperluan
rumah tangga.
Alat-alat rumah tangga yang dimaksud adalah peralatan atau perabot rumah
tangga yang bekerjanya memerlukan tenaga listrik. Misalnya: setrika listrik,
kompor listrik, radio, televisi, alat pemanggang roti dan lain sebagainya.
Selanjutnya akan diuraikan beberapa bahasan mengenai perlengkapan instalasi,
yaitu:

2.1.1 Penghantar Instalasi
Dalam pemasangan instalasi penerangan penghantar adalah seutas
kawat, baik yang telanjang maupun berisolasi sebagai kabel yang
berfungsi menghantarkan arus listrik. Penghantar terdiri dari dua jenis
yaitu kabel dan kawat. Kabel adalah penghantar yang dilapisi dengan
bahan isolasi (penghantar berisolasi) Kawat adalah penghantar tanpa
dilapisi bahan isolasi (penghantar telanjang)
Mengenai penghantar yang akan digunakan dalam instalasi
penerangan rumah tinggal diantaranya kabel NYA dan kabel NYM.

C. Kabel NYA
Kabel NYA adalah penghantar dari tembaga yang berinti tunggal
berbentuk pejal dan menggunakan isolasi PVC. Kabel ini merupakan
kabel rumah yang paling banyak digunakan.
Kabel NYA dimaksudkan untuk dipergunakan didalam ruangan
yang kering, untuk instalasi tetap dalam pipa dan sebagai kabel
penghubung dalam lemari distribusi. Isolasi kabel NYA diberi warna
hijau-kuning, biru muda, hitam, kuning atau merah. Contoh
penandaan kabel NYA dapat dilihat pada gambar 1.
1. Kode pengenal
N: kabel jienis standart dengan tembaga sebagai pnghantar
Y: Isolasi PVC
A: Kawat berisolasi
re: Penghantar padat bulat
2. S: Tebal nominal
D: Diameter maksimal
Gambar 1. Penandaan Kabel NYA
Pemasangan tetap kabel NYA untuk instalasi listrik di dalam rumahrumah
atau gedung mengikuti dua cara yaitu:
1. Pemasangan Kabel NYA dalam Pipa Instalasi
Maksud dari pemasangan penghantar di dalam pipa instalasi
adalah:
a. Memberikan perlindungan pada penghantar terhadap pengaruh
mekanis yang rusak.
b. Malindungi bangunan terhadap kemungkinan adanya bahaya
kebakaran akibat hubung singkat.
c. Mempermudah pembongkaran dan pemasangan kembali
penghantar-penghantar pada waktu perbaikan atau penggantian
penghantar yang rusak.
SPLN42 Produsen NYA 4f 450/750V *LMK* SP
Inti Kabel
Tanda
Standar
Kode Pengenal
jenis Kabel
Tegangan
Pengenal
Jarak Antara
Isolator
Tanda Pengenal
Produsen
Luas Penampang
Penghantar
Tanda Badan
Penguji
Jumlah kabel rumah NYA yang dipasang di dalam pipa, harus
memungkinkan penarikan secara mudah. Jumlah kabel tersebut tidak
boleh melebihi ketentuan yang tercantum dalam lampiran 1, tabel 3.
Untuk memenuhi syarat-syarat instalasi yang aman dan andal,
maka pemasangan kabel dalam pipa instalasi harus memenuhi syaratsyarat:
a) Tidak ada kemungkinan hubung singkat di dalam pipa instalasi.
b) Mudah diperbaharui tanpa melepaskan pipa instalasi dari
tempatnya.
c) Pipa instalasi harus dipasang pada bagian-bagian bangunan secara
baik dan kuat.
2. Pemasangan kabel NYA tanpa pipa instalasi.
Pemasangan kabel NYA tanpa pipa instalasi dilaksanakan dengan
menggunakan isolator rol. Isolator rol adalah benda isolasi yang
digunakan umtuk menempelkan kabel NYA pada penerangan rumah.
Isolator harus dipasang sedemikian rupa sehingga menurut PUIL
1987 (pasal 730. D. 1), untuk kabel rumah jenis NYA jarak minimum
untuk penghantar satu dengan yang lainnya adalah 3 cm. Jarak antara
titik tumpunya tidak boleh melebihi 1 meter (Van Harten, 1986: 18).
Pada instalasi rumah, pemasangan kabel NYA yang tidak
mempergunakan pipa instalasi, dilaksanakan apabila:
a) Pemasangan penghantar ditempat yang tidak terlihat, seperti di ruang
tempat tinggal, toko-toko, ruang sekolah dan sebagainya.
b) Pemasangan penghantar di luar jangkauan tangan (lebih tinggi dari
2,5 meter diatas tanah).
Ketentuan-ketentuan di atas berarti bahwa biarpun penghantar itu
tinggi tetapi kelihatan dari ruang tempat tinggal, maka tidak boleh
dipasang tanpa menggunakan pipa instalasi.

D. Kabel Instalasi Berselubung (NYM)
Kabel NYM adalah penghantar dari tembaga berinti lebih dari satu,
berisolasi PVC dan berselubung PVC. Keuntungan kabel instalasi
berselubung dibandingkan dengan instalasi didalam pipa antara lain lebih
mudah di bengkokkan, lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau
gas tajam. Serta sambungan dengan alat pemakai daat situtup lebih rapat
(Van Harten, 1986: 115)
Kabel NYM dapat digunakan di atas dan di luar plesteran pada ruang
kering dan lambab, serta diudara terbuka. Penghantarnya terdiri dari
penghantar padat bulat atau dipilin bulat berkawat banyak dari tembaga
polos yang dipijarkan. Isolasi inti NYM harus diberi warna hijau-kuning,
biru muda, merah, hitam atau kuning. Khusus warna hijau-kuning
tersebut pada seluruh panjang inti dan dimaksudkan untuk penghantar
tanah. Sedangkan warna selubung luar kabel harus berwarna putih atau
putih keabu-abuan. Contoh penandaan kabel NYM dapat dilihat pada
gambar 2.
1. Kode pengenal
N : Kabel jenis standart dengan tembaga sebagai penghantar.
Y : Isolasi PVC.
M :Selubung PVC
Re: Pnghantar padat bulat
Rm: Pnghantar bulat berkawat banyak.
-I: Kabel dengan sistem pengenal warna inti hitam-kuning
-0: Kabel dengan sistem pengenal warna inti tanpa hijau-kuning
2. S1: Tebal isolasi nominal
S2: Tebal lapisan pembungkus inti
S3: Tebal selubung nominal
d : Diameter
SPLN42 Produsen NYM 2x25mm2 300/500 *LMK*
d
S2
S1
S3
Isolator PVC
Tanda Pengenal
Standar Kode Pengenal
Jenis Kabel
Tegagan
Pengenal
Selubung Isolator
PVC
Tanda Pengenal
Badan Penguji
Jumlah inti dan luas
penampang kabel
Tanda Pengenal
Produsen
Lapisan
Isolator
Inti Kabel
Gambar 2.
Penandaan kabel NYM.
Kemampuan hantar arus kabel NYM adalah seperti tercantum
dalam tabel 4, yang berlaku untuk suhu keliling 300 C dan 400 C, dengan
suhu penghantar maksimum 700 C (PLN, SPLN 42-2: 1992).

2.1.2 Persyaratan Penghantar Instalasi
a. Besar penampang penghantar
Menurut PUIL 1987, penghantar untuk pemasangan tetap harus dari
bahan tembaga dengan penampang sekurang-kurangnya 1,5 mm2 atau
dari bahan lain dengan bahan yang ekivalen (LIPI, 1987; Pasal 840. B1)
b. Identifikasi warna penghantar
Identifikasi warna penghantar bertujuan untuk mendapatkan
kesatuan pengertian mengenai penggunaansuatu warna atau warna loreng
yang digunakan untuk mengenal penghantar, guna keseragaman dan
mempertinggi keamanan.
Mengenai penggunaan warna untuk identifikasi penghantar berlaku
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Warna loreng hijau-kuning (majemuk) hanya boleh digunakan
untuk menandai penghantar pembumian.
2) Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau
kabel tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral.
3) Warna-warna hitam, kuning dan merah digunakan untuk
menandai penghanta fase.
Pada instalasi fase-tiga, warna-warna yang harus digunakan untuk
fase-fasenya adalah:
Fase 1 (fase R): merah
Fase 2 (fase S): kuning dan Fase 3 (fase T): hitam
Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk semua instalasi pasangan
tetap maupun sementara, termasuk pada perlengkapan hubung bagi (LIPI,
1987: Pasal 701)

2.1.3 Pengaman Instalasi
Untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada instalasi listrik yang
disebabkan karena panas, maka perlu digunakan pengaman instalasi.
Pengaman yang digunakan pada instalasi listrik rumah tinggal dengan
tegangan 220 Volt (fase-netral) ada tiga yaitu:
a. Saklar Arus Maksimum / Pemutus Daya
Saklar arus maksimum yang biasa digunakan pada instalasi rumah
tinggal adalah magnetic circuit breaker (MCB), yang dapat berfungsi
sebagai pengaman ganda. Yaitu dapat memutuskan rangkaian apabila
terjadi hubung singkat dan dapat memutuskan rangkaian apabila terjadi
beban lebih.
b. Pengaman Lebur
Pengaman lebur adalah salah satu pengaman yang digunakan pada
penerangan instalasi rumah. Pengaman lebur atau sekring berfungsi
untuk mengamankan hantaran dan peralatan listrik terhadap beban lebih,
hubung singkat antar fasa atau antara fasa dan netral. Yang disebabkan
oleh kerusakan isolasi atau hubung singkat dengan badan atau peralatan
listrik.
c. Pentanahan (Grounding)
Pentanahan adalah salah satu alat pengaman listrik yang berfungsi
untuk menjaga keselamatan jiwa manusia terhadap bahaya tegangan
sentuh. Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul antara dua bagian
yang dapat tersentuh dengan serempak karena terjadi gangguan instalasi
(LIPI, 1987: Pasal 108. T9) Jika terjadi kerusakan isolasi pada suatu
instalasi yang bertegangan, maka bahaya tegangan sentuh dapat
dihindari, karena arus terus mengalir menuju tanah melalui sistem
pentanahan (grounding)
Pada sistem pentanahan suhu instalasi terdiri dari komponenkomponen
sebagai berikut:
1) Elektroda Pentanahan.
Menurut PUIL 1987, elektroda bumi ialah penghantar yang di
tanam dalam tanah dan membuat kontak langsung dengan tanah.
Penghantar bumi yang tidak berisolasi ditanam dalam tanah dianggap
sebagai elektroda tanah.
Sebagai bahan elektroda tanah digunakan tembaga atau baja yang
digalvanis atau dilapisi tembaga sepanjang kondisi setempat, tidak
mengharuskan memakai bahan lain (misal pada perusahaan kimia).
Elektroda tanah harus diberi tanda pengenal dengan mencantumkan
merek pabrik tersebut, ukuran diameter dan panjang elektroda tanah
tersebut. Ukuran minimum elektroda bumi dapat dilihat pada
lampiran 2 tabel 4.
Ada beberapa jenis elektroda pentanahan yang digunakan dalam
sistem pentanahan yaitu:
a) Elektroda Pita.
Elektroda pita adalah elektroda yang terbuat dari hantaran
yang berbentuk pita atau berpenampang bulat atau hantaran pilit.
Dalam pemasangan elektroda ini mempunyai kombinasi bentuk
antara lain memanjang dengan cara radial, melingkar atau
kombinasi dari bentuk tersebut. Jika keadaan tanah mengijinkan,
elektroda pita harus ditanam sedalam 0,5 sampai 1,0 m secara
horisontal di dalamtanah.
b) Elektroda Batang.
Elektroda batang ialah elektroda dari pita atau besi baja
profil yang dipasang tegak lurus (vertikal) ke dalam tanah.
Umumnya digunakan batang tembaga dengan diameter 5/8 inc
sampai ¾ inc, panjang 4 m. Atau pipa galvanis dengan diameter 1
inc sampai 2 inc, panjang 6 m.
Elektroda batang harus dipasang secara tegak lurus kedalam
tanah, dengan bagian atas batang terletak 30 cm di bawah
permukaan tanah. Panjang elektroda harus disesuaikan dengan
hambatan pentanahan yang diperlukan. Untuk memperoleh nilai
hambatan pentanahan yang kecil, harus diperlukan beberapa
elektroda batang yang pemasangannya jarak antara elektroda
tersebut minimum harus dua kali panjangnya.
c) Elektroda Pelat.
Elektroda pelat adalah elektroda dari bahan pelat logam
(utuh atau berhubung) atau dari kawat kasa. Elektroda pelat
ditanam tegak lurus di dalam tanah dan umumnya cukup dengan
plat ukuran 4 m x 0,5 m. Untuk memperoleh tahanan yang lebih
rendah, maka beberapa plat dapat digunakan secara bersama
dengan rangkaian paralel.
d) Pipa Air.
Jaringan pipa air minum dapat juga digunakan sebagai
elektroda pentanahan, dengan syarat ujung pipa di kedua sisi
meter air harus dihubungkan dengan baik. Untuk hubungan
tersebut digunakan kawat baja berlapis seng, kawat tembaga
berlapis timah putih atau pita baja berlapis seng.
2) Penghantar Pentanahan.
Penghantar pentanahan adalah penghantar pengaman yang
digunakan pada sistem pentanahan, yaitu untuk menghubungkan
sistem pentanahan dari elektroda pentanahan ke terminal utama
pentanahan dan dari terminal utama pentanahan sampai ke peralatan
listrik yang ditanahkan. Penghantar tanah harus dibuat dari bahan
tembaga atau aluminium atau baja atau perpaduan dari bahan
tersebut.
Berdasarkan kekuatan mekanisnya, luas penampang minimum
penghantar bumi yaitu:
a) Untuk penghantar yang terlindung kokoh secara mekanis 1,5 mm2
tembaga atau 2,5 mm2 aluminium.
b) Untuk penghantar yang tidak terlindungi kokoh secara mekanis 4
mm2 tembaga atau pita baja yang tebalnya 2,5 mm2 dan luas
penampang 50 mm2.
Ukuran penampamg penghantar pentanahan pada rangkaian
cabang instalasi, berbeda dengan penampang penghantar pentanahan
pada saluran utama. Untuk ukuran penampang penghantar pentanahan
pada saluran utama akan lebih besar dari saluran cabang. Hal ini
disesuaikan dengan luas penampang penghantar fasanya.
Menurut PUIL 1987, luas penampang nominal penghantar
pengaman harus sekurang-kurangnya sesuai dengan tabel 5 (LIPI,
1987: Pasal 312. B. 4).
Sambungan antara hantaran pentanahan dan elektroda
pentanahan harus mekanis kuat dan membuat kontak listrik yang
baik, sambungan ini dapat berupa sambungan las atau baut, yang
tidak mudah lepas sendiri. Diameter baut yang digunaka sekurangkurangnya
10 mm. Hantaran pentanahan yang dipasang di atas tanah
harus mudah terlihat dan jika tertutup harus mudah tercapai. Jika
perlu hantaran ini harus dilindungi terhadap bahaya kerusakan
mekanis ataupun kimiawi.
Dalam penggunaan pada rumah tinggal sebaiknya tidak
digunakan penghantar pentanahan telanjang. Penghantar pentanahan
berisolasi harus memiliki isolasi setaraf dengan isolasi dari
penghantar fasa dan netral.
Umtuk keperluan pengujian, dalam penghantar pentanahan harus
ada sambungan yang dapat dilepas untuk memisahkan bagian di atas
tanah dari bagian yang ditanam. Sambungan ini harus dibuat ditempat
yang mudah dicapai dan sedapat mungkin ditempat yang memang
harus ada sambungan.

2.1.4 Pengujian Instalasi
Semua instalasi baik yang baru maupunyang sementara, harus diuji
dengan seksama sebelum siap untuk dipergunakan. Pengujian juga
berlaku untuk tambahan dan perubahan. Pengujian dengan instrumen
listrik harus diikuti oleh pemeriksaan visual yang teliti terhadap
kesempurnaan mekanik sambungan dan hubungan.
Menurut PUIL 1987 pasal 910 C.2, pemeriksaan dan pengujian
instalasi listrik dilakukan antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut:
(a) Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan.
(b) Perlengkapan listrik yang dipasang.
(c) Cara memasang perlengkapan listrik.
(d) Polaritas
(e) Pembumian
(f) Reistansi isolasi
(g) Kesinambungan sirkit
(h) Fungsi pengaman sistem instalasi listrik.
Pemeriksaan pengujian tersebut diatas kemudian disusull dengan
uji coba.

2.2 MENGUJI INSTALASI LISTRIK
2.2.1 Penampang Penghantar.
Menurut PUIL 1987 penghatar untuk pemasangan tetap harus dari
bahan tembaga dengan penampang sekurang-kurangnya 1,5 mm2 atau dari
bahan yang ekivalen. Oleh karena itu sangan perlu sekali ditinjau kembali
penggunaan ukuran penghantar pada penambahan titik beban instalasi. Alat
ukur yang digunakan peneliti untuk mengukur besarnya penampang
penghantar adalah Mistar Ingsut. Mistar Ingsut adalah alat ukur presisi yang
dapat mengukur ukuran luar, dalam, tinggi benda. Juga dapat untuk
mengukur tebal benda 0,1 sampai 0,5 mm.

2.2.2 Tahanan Isolasi ( R isolasi )
a. Pengertian tahanan isolasi
Tahanan isolasi adalah tahanan antara dua kabel saluran atau dua
bagian yang diisolir satu dengan yang lain. Nilai tahanan isolasi dari
bagian dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurangkurangnya
1000 ohm per satu volt tegangan manual. Jika tegangan
yang digunakan pada instalasi rumah 220 V, maka nilai tahanan yang
diperlukan sebesar 220000 ohm.
b. Syarat tahanan isolasi.
Berdasarkan PUIL 1987(Pasal 220.B.1) syarat pengujian tahanan
isolasi adalah:
1) Resistansi isolasi dari bagian instalasi dalam ruangan yang kering
harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm per satu
volt tegangan nominal.
2) Bagian instalasi yang diukur adalah yang terletak diantara dua
pengaman arus lebi dan yang terletak sesudah pengaman arus
yang terakhir.
c. Mengukur tahanan isolasi.
Untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi, Peneliti
menggunakan alat ukur Megger. 

2.2.3 Tahanan Pentanahan.
a. Pengertian Tahanan Pentanahan
Tahanan pentanahan yaitu tahanan antara elektrode pentanahan
yang di tanam didalam tanah terhadap tanah disekitar elektrode
pentanahan tersebut. Elektrode pentanahan adalah konduktor yang
n f
M
Ke rangkaian
Gambar 3.
Cara mengukur tahanan isolasi
sengaja ditanam dalam tanah, masuk mendapatkan kontak yang baik
antara bagian-bagian tertentu dari sistem listrik atau bagian-bagian
badan peralatan yang diamankan.
Maksud dan tujuan diadakannya sistem pentanahan ini adalah
untuk menjaga keselamatan jiwa manusia terhadap bahaya tegangan
sentuh. Sedangkan tujuan pengukuran pentanahan adalah mengetahui
apakah tahanan pentanahan instalasi rumah masih sesuai dengan
persaratan yang berlaku atau tidak.
b. Faktor yang mempengaruhi besar tahanan pentanahan.
- Nilai arus yang menyebabkan bekerjanya gawai
pengaman arus.
- Nilai arus nominal gawai pengaman arus.
- Suatu faktor yang nilainya bergantung pada
karakteristik gawai pengaman arus.
- Batas tegangan sentuh.
c. Syarat Tahanan Pentanahan
Berdasarkan PUIL 1987 (Pasal 321: B. 1), syarat pengujian
tahanan pentanahan adalah resistansi pembumian perlengkapan dan
instalasi listrik yang diamakan tidak boleh melebihi nilai
Rp =50 / IA Ohm.
Keterangan:
IA = k x IN
Rp = Resistansi pembumian perlengkapan dan instalasi listrik, dalam
ohm.
IA = Nilai arus yang menyebabkan bekerjan7ya gawai pengaman
arus lebih dalam waktu maksimum 5 detik, dalam ampere.
IN = Nilai arus nominal gawai pengaman arus lebih, dalam ampere.
k = Suatu faktor yang nilainya bergantung pada karakteristik gawai
pengaman arus lebih. Untuk pengaman lebur, nilai k berkisar
antara 2,5 da 5, sedangkan untuk gawai pengaman lainnya
antara 1,25 dan 3,5. Jadi nilai k tergantung pada jenis gawai
pengaman dan spesifik pabrik pembuatnya.
50 = Batas tegangan sentuh yang diijinkan, dalam volt.
Jadi nilai resistansi pembumian untuk instalasi penerangan
rumah menggunakan pengaman lebur (kminimal = 2,5) dengan arus
nominal pengaman 4 ampere, nilai maksimalresistansi
pembumiannya kurang dari 5 ohm.
d. Mengukur Tahanan Pentanahan.
Untuk mendapatkan pembacaan yang langsung maka alat yang
dipakai peneliti adalah Earth meter. Pada prinsipnya pengukura
tahanan pentanahan menggunakan dua elektroda bantu. Adapun cara
pengukuran dapat dilihat pada gambar 4.
Elektroda bantu C dihubungkan ketanah dalam jarak kurang lebih 10
sampai 20 meter dari peralatan yang diukur, dalam hal ini adalah instalasi
peneangan yang dihubungkan ke elektroda E. Sedangkan elektroda bantu
P dihubungkan dalam jarak kurang lebih setengah dari jarak elektroda
bantu E dan C.
Jadi dimisalkan jarak antara E dan C adalah l meter, maka jarak
antara terminal E dan P adalah x meter seperti terlihat pada gambar 4.
Jika tahanan pentanahan E terhadap tanah diukur, akan menghasilkan
grafik 1. Selanjutnya, jika elektoda bantu P didekatkan pada elektroda E
X
l
E P C
(Measurement valve)
Gambar 4.
Jarak Pemasangan Elektroda Bantu Pada
Pengukuran Tahanan Pentanahan
Grafik 1.
Tahanan Pentanahan
Re
T
Keterangan:
Re: Tahanan pentanahan.
T : Jarak elektroda bantu.
atau elektroda bantu C, akan timbul kekacauan karena tidak
memungkinkan adanya pemisahan tahanan pentanahan yang dihasilkan
(Re) dari elektroda bantu pentanahan (Rc).
Sebagai peraturan umum, elektroda bantu P harus dimasukkan dalam
tanah pada posisi tepat diantara elektroda E dan elektroda bantu C.

2.3 KERANGKA BERPIKIR
Kelayakan pakai suatu instalasi penerangan rumah berkaitan dengan
standart peraturan dan usia pemakaiannya. Kerangka berpikir ini dimaksudkan
untuk memberikan pengetahuan mengenai standart peraturan instalasi
penerangan rumah, sebagai upaya untuk mengetahui sejauh mana tingkat
kelayakan pemakaian instalasi penerangan rumah setelah 10 tahun di Desa
Pandean Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Pada pemasangan instalasi, semua peralatan dan perlengkapan instalasi
yang akan digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum
dalam PUIL. Dari berbagai peralatan dan perlengkapan instalasi tersebut
diantaranya adalah penghantar instalasi dan pengaman instalasi.
 
Merawat Instalasi Rumah
Dalam penyambungan listrik, kabel yang terpasang di Tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP – terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah asset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai Instalasi Listrik rumah/bangunan adalah asset milik pelanggan.perawatan listrik rumah tangga
Tips berikut akan membantu Anda untuk ikut peduli dan turut memelihara Instalasi Listrik :
  1. Pastikan Instalasi Listrik di rumah/bangunan milih Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman serta menggunakan material listrik yang terjamin kualitasnya dan sesuai kapasitasnya.
  2. Lakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi listrik msaih layak untuk digunakan atau perlu direhabilitasi.
  3. Jika instalasi listrik telah terpasang lebih dari 5 (lima) tahun, sebaiknya perlu untuk direhabilitasi. Hal ini untuk menjaga agar instalasi listrik tetap layak dipergunakan dan mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
  4. Pergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas/kemampuan kabel instalasi listrik yang terpasang.
  5. Jika ingin memasang, merehabilitasi atau memeriksa instalasi listrik, sebaiknya menggunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia). Informasi tentang Instalatir Listrik dapat menghubungi kantor PLN terdekat.


  1. cara memasang instalasi listrik rumah tangga

    cara memasang instalasi listrik rumah tangga

     cara memasang instalasi listrik rumah tangga

    instalasi listrik rumah tangga
    gambar 1. cara memasang instalasi listrik rumah tangga
    instalasi listrik rumah tangga

    gambar 2. cara memasang instalasi listrik rumah tangga



    Perhatikan contoh gambar 1, skema instalasi listrik rumah tangga sederhana diatas.

    Keterangan diagram rangkaian kabel intalasi listrik rumah tangga sederhana diatas adalah sebagai berikut :

    1. Saklar tunggal atau saklar single.
    2. Lampu pijar atau titik lampu.
    3. Colokan atau stop kontak.
    4. Saklar seri atau saklar double.
    Garis biru sebagai kabel - atau negatip.
    Garis merah sebgai kabel + atau positip.

    Cara pemasangan instalasi listrik ini cukup mudah dengan mengikuti contoh gambar skema instalasi listrik rumah tangga sederhana diatas. Untuk pemula biasanya latihan atau belajar istalasi listrik ini biasaya penempatan posisi alur pipa PVC saklar, titik lampu dan stop kontak.

    Ongkos harga atau biaya rumah litrik ini dihitung pertitik, dengan asumsi lampu dianggap 1 titik dan stop kontak 1 titik, sedang saklar tidak dihitung. Tapi ini tidak mutlak tergantung kesepakatan.

    Biasanya harga 1 titik ini Rp. 35.000 - 50.000,- ongkos kerja saja, kalo dengan material harganya Rp. 150.000 - 250.000, tergantung daerah dan posisi titik lampu. Harga tersebut sudah menggunakan material saklar, stop kontak, pipa PVC dan kabel instalasi listrik rumah yang standart.

    Gambar 2, simbol komponen instalasi listrik rumah pada gambar kerja. Gambar simbol komponen listrik ini yang rencananya akan diaplikasikan pada sebuah bangunan rumah. Dari contoh gambar instalasi listrik rumah tersebut bisa diketahui kebutuhan material yang akan digunakan nantinya.


    GAMBAR INSTALASI LISTRIK RUMAH TINGGAL




    1.   PENGANTAR
          Untuk pemasangan suatu instalasi listrik, terlebih dahulu harus dibuat gambar-gambar rencananya berdasarkan denah bangunan, dimana instalasinya akan dipasang. Gambarnya harus jelas, mudah dibaca dan dimengerti. Gambar denah bangunannya biasanya disederhanakan. Dinding-dindingnya digambar dengan garis tunggal agak tipis. Saluran-saluran listriknya, karena lebih penting, digambar lebih tebal. Supaya    gambarnya     rapi,
    harus dipilih tebal garis yang tepat.

    2.   DENAH BANGUNAN
          Denah bangunan adalah suatu gambar yang menunjukkan lokasi dari berbagai ruangan dan kegunaannya, jendela, pintu, tangga, gang dan sebagainya pada suatu rumah tinggal tertentu. Denah-denah sebaiknya digambar dengan skala 1 : 100 atau 1 : 50 tergantung pada ukuran kertas yang digunakan dan pada luasnya bangunan. Gambar 1 memperlihatkan sebuah contoh denah dari suatu rumah tinggal sederhana.
    3.   LAMBANG GAMBAR UNTUK DIAGRAM INSTALASI BANGUNAN
          (Lihat Lampiran)
    4. GAMBAR INSTALASI
          Gambar instalasi adalah suatu gambar yang meliputi:
    1)      Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya), seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain;
    2)      Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan alat pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan pengasutnya, dan dengan alat pengatur kecepatannya, yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang sirkit akhir;
    Gambar 1
    3)      Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dalam butir 2) dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut;
    4)      Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan listrik.
    5.   CARA MEMBUAT GAMBAR INSTALASI
          Petunjuk-petunjuk di bawah ini dapat dipakai sebagai pedoman :
    1.   Gambarlah denah bangunannya.
    2.   Nyatakanlah penggunaan tiap-tiap ruangan dalam gambar, misalnya ruangan duduk, dapur dan seterusnya.
    3.   Tentukanlah letak perlengkapan hubung baginya. Perlengkapan hubung bagi (PHB) harus dipasang di tempat yang mudah dicapai dari jalan masuk rumah.
    4.   Gambarlah penempatan titik-titik lampu dan sakelar-sakelarnya serta hubungan antara sakelar dengan lampu yang dilayaninya. Sakelar untuk penerangan umum selalu ditempatkan di dekat pintu sehingga kalau pintunya dibuka sakelarnya dapat langsung dijangkau.
    5.   Gambarlah penempatan kotak-kotak kontak dindingnya. Secara umum kotak kontak dinding sebaiknya dipasang tidak jauh dari sudut-sudut ruangan. Kotak kontak dinding yang dipasang di tengah-tengah dinding, besar kemungkinannya akan tertutup atau terhalang oleh suatu perabot sehingga kurang berfungsi.
    6.   DIAGRAM GARIS GANDA DAN DIAGRAM GARIS TUNGGAL
          Pada cara menggambar dengan garis ganda setiap penghantar digambar dengan garis tersendiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 memperlihatkan diagram garis ganda untuk sebuah sakelar kutub satu dengan satu titik lampu.
    Gambar 2. Diagram garis ganda
          Gambar 3 memperlihatkan rangkaian yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dalam diagram garis tunggal penghantar-penghantar yang sejenis digambar dengan satu garis dengan beberapa garis lintang kecil.
    Gambar 3. Diagram garis tunggal
    Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah penghantar sejenis yang ada. Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan diagram garis ganda dan diagram garis tunggal untuk beberapa jenis hubungan-hubungan sakelar.
    *        Diagram instalasi sakelar, lampu dan kotak kontak :
    Gambar 4a.
    Gambar 4b.
    *    Hubungan Sakelar Seri
                Sakelar seri berguna untuk memutuskan dan menghubungkan dua buah lampu atau dua buah kelompok lampu secara bergantian atau bersamaan.
    Gambar 5a.
    Gambar 5b.
    *    Hubungan Sakelar Tukar (Hotel)
                Sakelar tukar digunakan untuk melayani satu lampu atau kelompok lampu dari dua tempat. Untuk itu digunakan dua sakelar tukar.
    Gambar 6a
    Gambar 6b.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar